Sabtu, 10 Oktober 2015

Kerja Kerja Kerja !

Strategi kerja orang berbeda2
Itu yang harus dimaklumi
Tergantung visi dan misinya

Strategi yang diambil Jokowi sebagian besar utk tujuan jangka panjang

Itu menanggapi hasil survey SMRC "Kinerja Presiden Jokowi, Evaluasi Setelah Setahun Pemerintahan" dgn hasil :
Penurunan kepuasan publik, tapi 67,9% tetap mempercayai memimpin,19% tdk tahu,13% kecewa
Hal tersebut lumrah, karena selama setahun ini banyak kebjaksanaan nina bobo seperti subsidi BBM, BLT dll dihapuskan

Dia tidak mengambil kebijakan populis subsidi, kebijakan yang sudah disalahgunakan, kebijakan yang mengakibatkan sebagian besar BBM subsidi dijual ke pihak luar negeri, kebijakan yang tidak tepat sasaran karena subsidi BBM  tdk berpengaruh langsung ke masyarakat kecil

Tertib anggaran, dulu kita tidak pernah melihat dan mendengar
UPS 5M,Ribut Aho dan DPRD dll? Karena dulu memang tidak pernah di blow up dan diusut, sekarang banyak diblow up supaya birokrat dan legislator korup kita malu, supaya tindakan mereka dihentikan. Kenapa jalan ini yang dipilih beliau dan orang2 yang mendukungnya?Karena dukungan politik kebijakan2 spt ini rendah dlm birokrasi dan politik, sebagian besar partai korup,tapi bukan berarti kita patah semangat,kita masyarakat harus punya mekanise baru menekan korupsi di birokrasi dan politik negeri kita selain pemilu, mungkin salah satu jalannya adalah lewat petisi, media massa maupun sosial selain turun ke jalan.

Pembangunan infrastruktur dan struktur, sudah kita ketahui selama ini,pembangunan negeri kita ini jauh terbelakang dibanding negara2 lain, kita tdk usah membandingkan dgn Jepang, Amerika, kita bandingkan dgn Singapura,Malaysia dan Thailand saja negeri yang dulu belajar membangun negara disini, mereka sekarang sudah jauh meninggalkan kita, bahkan Tiongkok yang membuka diri tahun 90an sudah mencapai 2 besar ekonomi dunia.
Pembangunan tol di Tiongkok dalam 5 tahun terakhir rata2 18km/hari bandingkan dengan negara kita 1 tol saja mungkin bisa memakan waktu minimal 10 tahun.
Itu yang coba dikejar oleh Jokowi dg percepatan pembangunan infratrukturnya dia mentargetkan dlm 5 tahun pemerintahannya pembangunan jalur kereta dari Sumatera sampai papua selesai, tol2 baru dan mangkrak segera dibangun dan selesai dari sumatera sampai papua.

Kemandirian pangan, anda kalau ikuti sejak akhir orde baru thn 97-98 negara ini telah kehilangan banyak, swasembada beras telah hilang sejak tahun 97, dan semakin tahun semakin banyak impor yang kita lakukan mulai dari jagung,kedelai,sayur,buah sampai garam. Itu yang menyebabkan negara ini labil,lemah thd kondisi luar,kita sangat bergantung pada USD,kita sangat bergantung harga pangan dunia dll. Setahun pemerintahannya Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman mencoba mendorong dan mendukung sektor pertanian dan perkebunan negeri ini, dalam setahun ini sudah ada beberapa item yang kita sudah mulai ekspor mulai dari jagung,kedelai,dll kita harapkan negeri subur ini bisa menjadi pengekspor semua jenis bahan pangan sehingga menjadi negeri kuat secara pangan.

Pembangunan kembali tata niaga perminyakan nasional, sejak tahun 98 negeri ini sudah menjadi pengimpor minyak, tidak adanya eksplorasi baru dan investasi baru kilang minyak,menjadikan produksi minyak semakin turun dari tahun ke tahun padahal kebutuhan BBM semakin besar setiap tahun, itu sebabnya dilakukan percepatan pembangunan kilang2 minyak, pemberian ijin baru eksplorasi dll

Pembenahan sistem, birokrasi yang sudah menjadi kasur empuk bagi koruptor adalah birokrasi uang, birokrasi salam tempel, ada uang gampang tdk ada uang tdk diurus, itu kenapa sekarang menko Rizal Ramli didukung Presiden Jokowi mentargetkan dwelling time yang lama menjadi 3 hari di pelabuhan priok, pengajuan investasi baru yg biasanya bertahun2 menjadi 3 jam di tangan menko Darmin Nasution. Itu berarti memutus mata rantai korupsi dll. Hal2 tersebut menjadikan negara ini tertinggal dari negara2 lain dalam distribusi.



Pemerataan pembangunan dan pembangunan proyek-proyek mercusuar, pemerataan pembangunan,
seperti kita tahu bahwa banyak ketimpangan-ketimpangan pembangunan di negeri ini, tidak imbangnya pembangunan jawa dan luar jawa, kota dan desa. Saya lihat banyak proyek2 pembangunan dari mulai rel kereta api,tol,waduk,kawasan industri dll sudah tidak berpusat di jawa tapi menyebar dan menyatukan negeri ini mulai dari Aceh sampai Papua, proyek-proyek mercusuar,banyak pembangunan yang dulu cuma wacana dan impian seperti MRT dll sekarang mulai dikerjakan di Jakarta dan kota - kota lainnya.









Pembenahan distribusi, sejak dikerjakannya pelabuhan-pelabuhan baru dan pembuatan tol laut maka kan mengurangi cost distribusi dan memperpendek waktunya.Sehingga ekonomi biaya tinggi dapat dikurangi.
Hal tersebut juga sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menyatukan semua pulau - pulau di negeri ini dengan akses distribusi barang.



Penegakkan hukum dan kedaulatan wilayah, selama ini kita tahu bahwa negara ini ditangan mafia
dan kartel, lautan dipenuhi oleh kapal2 asing tdk berijin mengambil sebanyak2nya kekayaan negeri ini. Di tangan mentri Susi Pudjiastuti penegakkan hukum dilakukan, kapal2 asing mulai ditangkap, ditenggelamkan sbg shock terapy, pengambil alihan kembali hak udara dari Singapura dll






Pembenahan kekuatan militer sebagai alat penegakkan kedaulatan dan kekuatan bangsa dan negara. Kita bicara panjang lebar tentang kedaulatan wilayah tdk akan terjadi tanpa tonggak utama yg harus diperkuat yaitu militer, angkatan udara,laut dan darat untuk menjaga dan melindungi setiap jengkal wilayah kita, secara bertahap Presiden Jokowi telah membeli dan memodernisasi peralatan militer kita



Dan masih banyak hal lain yang telah dan akan dikerjakan oleh Presiden Jokowi beserta semua pihak yang mendukung dan berada dalam kabinetnya.
Hal2 yang akan kita petik hasilnya dalam jangka waktu panjang,hal2 yang mestinya kita kerjakan dari dulu.

Di tengah usaha yang dilakukannya tetap ada perlawanan dari pihak2 yang dirugikan,pihak yang selama ini menikmati hasil korupsi negeri ini, melawan di media2 dgn cara fitnah,adu domba dll

Saya telah membaca bagaimana negara2 besar dibangun, mereka bersusah payah dahulu membangun, mereka berkeringat dulu bekerja itulah yang dilakukan dan dicontohkan oleh Presiden Jokowi selama ini.

Mari kita dukung hal yang benar ini, hal yang mestinya kita lakukan sejak dulu
Tapi pepatah berkata "tiada kata terlambat" mari kita lakukan "Kerja Kerja Kerja" utk masa depan kita dan anak cucu yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...