Pagi ini saya membaca beberapa postingan teman, setelah saya baca ternyata ada peristiwa pembakaran gereja di Aceh SingkilBeberapa kali di negeri ini terjadi pelanggaran kebebasan beragama mulai dari peristiwa Ahmadiyah,Tolikara sampai Aceh Singkil ini
Ada beberapa komentar ada yang menuntut penegakkan hukum, ada yang bicara akhirnya kebenaran dibuka peristiwa Aceh Singkil adalah puncak rentetan peristiwa dari dulu perlakuan diskriminatif terhadap minoritas di aceh, mulai perda, kesejahteraan sampai perusakan tempat ibadah.
Ada beberapa yang perlu kita kupas disini.Sebenarnya peristiwa - peristiwa perusakan tempat ibadah, diskriminasi dll adalah ujung dari sebuah kondisi
1.Kegagalan pemerintah daerah untuk membangun manusia seutuhnya bagi masyarakatnya
Saya perhatikan dari mulai Tolikara dan Aceh Singkil, semua daerah itu daerah otonomi khusus yang ternyata dibalik sumber daya alam yang melimpah, limpahan dana APBN yang besar, APBD yang besar juga masyarakatnya tidak mendapat pendidikan dan kesejahteraan yang layak. Politisi dan pejabat daerahnya sibuk menggunakan agama dan ras untuk mendapatkan simpati masyarakatnya, itu kenapa banyak lahir perda - perda diskriminatif. Padahal tujuan utama pembangunan yaitu mengangkat harkat dan kesejahteraan masyarakat tidak tercapai.
Semangat otonomi khusus untuk memberikan kesejahteraan kurang tercapai, malah lahir raja-raja kecil baru dalam politik daerah yang menggunakan SARA sebagai alat mengambil simpati mayoritas dengan menindas minoritas, mestinya negara sebagai regulator pusat memperhatikan ini.
2.Penegakkan hukum tidak maksimal
Seringkali dalam peristiwa- peristiwa seperti ini hanya eksekutor lapangan yang mendapat hukuman, sedangkan otaknya tidak pernah dihukum sehingga mereka tetap menjadi bom waktu untuk melakukannya di lain kali. Hukum menjadi tajam ke bawah tumpul ke atas. Ada beberapa LSM yang provokatif sampai sekarang pun negara belum memberikan tindakan maksimal dan itu juga diperparah oleh oknum - oknum tidak bertanggung jawab pejabat dan politisi pusat yang bermain di air keruh, menggunakan agama sebagai alat dan Tuhan sebagai stempel utk melakukan hal yang tidak benar
3.Negara wajib secara aktif menegakkan dan mengatur kebebasan beragama
Negara sebagai pengayom semua warga negara wajib menganulir perda-perda diskriminatif yang bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Negara juga wajib melakukan pembangunan bukan hanya fisik tapi juga secara mental, sehingga bisa dicapai masyarakat yang berintelektual tinggi dan produktif.
Masyarakat yang cerdas yang tidak mudah terprovokasi dan terpikat tindakan-tindakan kriminal.
Kita tidak perlu malu terhadap kejadian ini apalagi terprovokasi, hal ini lumrah terjadi disemua bagian dunia ini. Tapi juga tidak bisa kita biarkan, harus diusut tegas mulai dari bawah sampai atas, berikan hukuman yang setimpal untuk perbuatannya.
Saya kutip kata - kata mutiara dari beberapa tokoh untuk kita renungkan bersama.
"Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya" K.H.Abdurrahman Wahid
"Yang menghina agamamu tidak bisa merusak agamamu, yang merusak agamamu justru perilakumu yang bertentangan dengan ajaran agamamu"
"Jangan kerdilkan dirimu dengan amarah, jangan sempitkan dadamu dengan dengki dan jangan keruhkan pikiranmu dengan amarah"
K.H.Ahmad Mustofa Bisri
"However many holy words you read, however many you speak, what good will they do you if you do not act upon them?"
Buddha
"The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong"
Mahatma Gandhi
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
Jesus
Semua peristiwa yang terjadi didunia ini bisa kita ambil hikmahnya baik buruk maupun baik, untuk berjalan ke depan lebih baik,
Mari kita semua memuliakan Tuhan Yang Maha Esa dengan pikiran dan perbuatan - perbuatan yang baik yang bisa kita bagikan untuk sekeliling kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)
Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...
-
Bpk Yusuf Kala yg terhormat. Semoga Bpk dan kel dlm lingkup keberkahan serta sehat lahir batin. Pak JK yg diberkahi Allah..Bpk adalah ...
-
Ir. Joko Widodo Silsilah Keluarga dan Kisah Hidup Presiden ke 7 RI (Membaca Hal Yang Benar, Berpikir Positif) (I) Langgam Hidup Ay...
-
Membaca buku Bahkan Malaikatpun Bertanya, tulisan Prof. Jeffrey Lang. saya menyimpulkan dgn dangkal bahwa setiap makhluk yg menerima kasih s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar