Suatu saat kau ingin negerimu makmur, bebas korupsi tapi ketika kau dapatkan pemimpin2 spt itu kau sibuk ikut menghujat PKI, antek asing dll betapa gampangnya pikiran plin-planmu diputar2 proxy war asing dan parpol busuk afiliasinya disini.
Suatu saat foto2 selfie di luar negeri sambil tertawa merendahkan negerinya tapi ketika negerinya dibangun sibuk mengkritik hutang naik, TA dibuat ribut lagi emang kanjeng taat yg mau kasih duit gratis?
Suatu saat bilang sesama, tapi waktu ulama, kyainya difitnah diam seribu bahasa giliran artis, ketua ormas yg disentil blingsatan kaya pejuang 45 ga jelas.
Ada pepatah baik buat kita semua :
"Baik buruknya besar kecilnya suatu bangsa bukan ditentukan bangsa lain tapi ditanganmu sendiri"
Jadi selama anda mendukung koruptor, ormas anti toleran, mafia dan kartel bertopeng SARA jangan salahkan asing kalau negerimu kerdil terus, asing cuma ambil kesempatan saja dr keputusan yg anda buat sendiri.
Banggalah jadi bangsa Indonesia.Cintai negerimu sendiri jangan punya mental latah.
Dukung pemimpin negerimu yg bebas korupsi dan mau membangun negerimu.
Jangan bangga jadi KW, mau KW1,2 dst tetap KW
Kita bangsa plural yg besar, sudah saatnya kita sadar dan mengambil hak kita diantara bangsa2 lain didunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)
Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...
-
Bpk Yusuf Kala yg terhormat. Semoga Bpk dan kel dlm lingkup keberkahan serta sehat lahir batin. Pak JK yg diberkahi Allah..Bpk adalah ...
-
Ir. Joko Widodo Silsilah Keluarga dan Kisah Hidup Presiden ke 7 RI (Membaca Hal Yang Benar, Berpikir Positif) (I) Langgam Hidup Ay...
-
Membaca buku Bahkan Malaikatpun Bertanya, tulisan Prof. Jeffrey Lang. saya menyimpulkan dgn dangkal bahwa setiap makhluk yg menerima kasih s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar