Kamis, 25 Mei 2017
Beragama Potong Kompas
Saya mempelajari Islam dari pikiran - pikiran seorang Gus Dur, Gus Mus dll bahwa puncak beragama Islam adalah cinta kasih
Saya mempelajari Kristen dari alkitab hukum yang terutama adalah hukum kasih, kasih thd Tuhan YME dan thd sesama.
Saya membaca2 Budha adalah kebenaran sejati, Hindu pencarian jati diri dihadapan Yang Maha Kuasa, dll
Jadi garis merah agama2 ini adalah iman dan cinta kasih thd sesama tapi knp ada kebencian, permusuhan, ketidakadilan dan peperangan atas nama agama?
Itulah hakikat manusia selalu dipenuhi keinginan nafsu, ambisi yg kadang membutakan nalar mulai sejak jaman Adam yg ingin spt penciptaNya dia melanggar aturan dengan memakan buah padahal apakah artinya sebuah buah dibandingkan kekuasaan dan wewenang menguasai dan mengelola taman Firdaus yg penuh dgn makhluk2 ciptaan dan segala macam tanaman dan buah2 hasilnya?
Kain dan Habel, Kain membunuh adiknya Habel hanya karena iri, Tuhan lebih menghargai ketulusan dan kejujuran seorang Habel drpd sifat mementingkan diri sendiri dan culas seorang Kain. Habel akhirnya terbunuh ditangan kakaknya krn cemburu dan dengki.
Raja Daud menguasai negara yg besar mulai sebagian Afrika sampai persia, hanya seorang wanita istri Uria prajuritnya akhirnya negerinya jatuh bahkan anak2nya saling bunuh bahkan memperkosa istri2nya.
Penolakan orang Yahudi thd Isa Almasih, padahal mereka tahu dlm taurat akan dijanjikan seorang Mesias seorang imam yg akan menjadi Hakim Agung Akhir Jaman tetap mereka membenci dan menyalibkannya krn ajarannya mengusik kemapanan dan kekuasaan ahli taurat, org parisi dan saduki kelompok elit Yahudi saat itu.
Nabi Muhammad pun juga begitu dikejar-kejar dan akan dibunuh bukan oleh orang lain tapi oleh kaumnya sendiri, orang2 yg diajarnya utk memeluk Islam. Orang yg didiknya sendiri spy berakhlak.
Beragama potong kompas, berTuhan potong kompas itulah yg dilakukan manusia selama ini, memotong ayat, menafsirkan sesuai sifat dan wataknya sendiri, menyederhanakan tuntutan YME padanya, yg senang diambil yg susah dibuang.
Kenapa cinta kasih menjadi hukum utama tapi selalu ditinggalkan? Karena cinta kasih bukan hanya ucapan tapi tindakan setiap hari, iman yg utama mengubah akhlak kita menjadi lebih baik menjadi rahmat bagi sekitar kita dan itu pembuktian dan janji iman sampai mati.
Padahal manusia lebih suka menggampangkan sesuatu, yg penting beragama pasti masuk surga, membenci dan membunuh umat lain masuk surga, kaya masuk surga spt teologi kemakmuran kalau perlu korupsi atau malinglah sebanyak-banyaknya supaya masuk surga.
Itulah hakikat manusia, makhluk tdk punya malu yg pernah Tuhan ciptakan. Kita ini sibuk menutup aurat tapi lupa menutup nafsu. Kita ini sibuk mengklaim surga tapi malas melakukan tuntunan agama. Sampai surga adalah hak keturunan, keturunan siapa?Kita mulai dari Adam adalah makhluk buangan di bumi dengan kutuk derita dan sakit melahirkan yg harus kita terima. Hampir semua nabi mengajarkan cinta kasih tapi hampir semua nabi mati ditangan pengikutnya sendiri?
Padahal kita semua tahu dgn cinta kasih dan saling menghargai dunia ini akan menjadi lebih baik tapi kita sibuk memupuk iri dengki dan kejahatan krn pikiran2 keji kita?
Beragama potong kompas, semua yg enak2, semua yg sesuai watak aslinya sendiri, semua yg jahat, semua yg keji dimasuk2kan dalam ajaran agama, dibuatlah aliran baru, dibuatlah kesesatan baru, dibuatlah dirinya menjadi tuhan mengatur ayat, orang lain bahkan kalau bisa Tuhan sendiri.
Beragama potong kompas, semua hal yg dibenci Tuhan sekarang dituhankan mulai dari kemunafikan, iri dengki, korupsi sampai pembunuhan dijadikan ajaran Tuhan.
Beragama potong kompas, dulu seorang Isa Almasih menyebut ahli taurat, org parisi dan saduki adalah ular beludak, org2 yg sangat dibenci Tuhan krn membawa-bawa Tuhan dalam segala kejahatannya, apakah kita semua akan menjadi itu juga.
Beragama potong kompas, surga hanya sebatas dibibir hanya utk kesenangan hati dan pikirannya sendiri lupa semua tuntutan dan tuntunan agama sendiri. Tuhan dianggap boneka hrs mengikuti semua nafsu dan angkara murkanya
Beragama potong kompas, anak sekolah dasar mengaku lulus kuliah, mengaku penghuni surga tapi kelakuan neraka semua?
Beragama potong kompas, surga hanya seperti mimpi yg tdk setuju dimusuhi, dihujat bahkan dibunuh. Manusia - manusia tdk tahu diri, disuruh tobat malah mengaku Tuhan?
Beragama potong kompas ...
Surga hanya sebatas klaim, ajaran tdk perlu dilakukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)
Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...
-
Bpk Yusuf Kala yg terhormat. Semoga Bpk dan kel dlm lingkup keberkahan serta sehat lahir batin. Pak JK yg diberkahi Allah..Bpk adalah ...
-
Ir. Joko Widodo Silsilah Keluarga dan Kisah Hidup Presiden ke 7 RI (Membaca Hal Yang Benar, Berpikir Positif) (I) Langgam Hidup Ay...
-
Membaca buku Bahkan Malaikatpun Bertanya, tulisan Prof. Jeffrey Lang. saya menyimpulkan dgn dangkal bahwa setiap makhluk yg menerima kasih s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar