Selasa, 25 April 2017

Balada Seekor Anjing

Pak Aji punya rumah yang besar dan bagus di kota cuma sayang dibalik bagusnya rumah itu ada masalah. Pak Aji sering kehilangan barang, mulai dari bahan makanan, uang dan banyak yang lain yg hilang.

Sudah hampir putus asa Pak Aji memikirkan itu, mulai dari membeli gembok, membeli tirai dll selalu tetap barang dirumahnya sering hilang. Untunglah suatu saat sobatnya Pak Jarwo datang ke rumah.

"Kenapa bermuram muka sahabat?" tanya Pak Jarwo pada sahabatnya itu. " Rumah saya ini aneh sobat, banyak hilang barang" jelas Pak Aji. "Coba kau pelihara anjing,untuk menjaga rumahmu, anjing setia pada tuannya" kata Pak Jarwo. Akhirnya dengan berat hati Pak Aji membeli anjing untuk menjaga rumahnya.

Malam pertama tidur dirumah besar itu Si Anjing menggeram ada suara ternyata Tikus, Ayam, Kecoak dll datang menghampirinya. "Hei anjing, kau baru ya?"kata si Tikus. "Ya saya baru dibeli tuan untuk menjaga rumah" jawab anjing. "Buat apa dijaga? Rumah ini terlalu besar, temboknya tinggi yg masuk harus melewatinya, lagipula apa yg perlu dijaga?" kata Si Tikus, ayam dan kecoak mengangguk. "Saya kasihan melihat tuan, beliau susah karena barangnya banyak yg hilang"kata Si Anjing. "Halahh barang segitu buat tuan mah kecil, makanan dan uang tdk seberapa, tahun depan dia kerja pasti dapat lagi" seru Kecoak. "Tidak tuanku sudah menyuruh aku untuk menjaga, aku akan menjaga dengan nyawaku!" tegas anjing.

Berlalulah Tikus, Ayam dan Kecoak dr situ dengan menggerutu. Akhirnya terjadilah keributan di rumah itu, semua yg biasa menjadi tidak biasa, semua yg gampang menjadi susah, korupsi, maling, nyolong, ngutil yg biasa dilakukan oleh tikus, ayam, kecoak sampai cicak akhirnya tidak bisa lagi. bahkan kucing tidur disembarangan, buang air sembarangan, buat lapak dipinggir got rumah kena amarah Si Anjing. Babi yg biasa makan sepuasnyapun kena damprat sekarang harus teratur, makan secukupnya.

Senanglah Pak Aji rumahnya mulai kelihatan bagus, semua yg dibangunnya menjadi lancar, bahan makanan, uang dll yg selama ini sering hilang sekarang tidak hilang. Akhirnya Si Anjing dipuji dibanggakan karena taat dan setia pada tuannya.

Berkumpullah Tikus, Kecoak, Ayam, Cicak dan Babi.
"Sialan anjing!! Aku sudah tidak bisa ambil uang Pak Aji" omel Tikus. "Mati aku lama2, biasanya aku bisa makan seenaknya bahan makanan sekarang tidak bisa"kata kecoak. " Sekarang harus tertib, aku dulu bisa bangun siang, tidur seenaknya, sekarang pagi harus berkokok" kata ayam. "Aku tidak bisa seenaknya, dulu aku dianggap baik, sialan tuh anjing kedokku dibuka"kata cicak. " Setan Si Anjing, aku sekarang dijatah, makan sekarang tidak boleh seenaknya" kata babi.

Setelah saling mengumpati anjing dan bercerita masalahnya masing2 akhirnya mereka bermufakat, mereka harus menyingkirkan anjing dari rumah itu. Dan mereka menemukan cara, yaitu penistaan, harus dihancurkan citra si anjing, dirusak hasil kerjanya, diragukan kredibilitasnya.

Mulailah Tikus mengajak Anjing keluar rumah sebentar mengalihkan perhatiannya. Sedang Cicak mengambil tapak kaki Si Anjing waktu tidur, dieditnya dan ditempel2kan ditembok. Si Babi pun begitu langsung memanggil kucing2 di perumahan untuk turut mengobrak- abrik dapur, ruang tamu dll. Kecoak mengambil kotoran Si Anjing mengusap-usap di tempat tidur Pak Aji.

Pulanglah Pak Aji dari kerja sambil bersiul2, betapa kagetnya dia melihat rumahnya berantakan, kotoran dan tapak kaki anjjing dimana. Berteriaklah marah dia. Anjing yg kembali pulang dipukulnya sekeras2nya, hilang sudah hasil kerja yg baik dimata Pak Aji. Diusirlah anjing dari rumah itu.

Akhirnya kembalilah rumah Pak Aji seperti yg dulu, dimana anggaran dipotong, dana siluman, USB seharga 5 milyar, jatah raskin diembat, anak miskin putus sekolah,para preman berkeliaran dll

Balada Seekor Anjing, berusaha benar ditempat kotor.
Semua sibuk berjubah, berkata manis, bermulut surga tapi hatinya gelap, kelakuannya jahat. Sedang seekor anjing hanya ingin setia dan taat, menjaga harta tuannya. Hal yg susah dilakukan hari - hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...