Sekularisme didefinisikan sebagai prinsip memisahkan institusi pemerintahan dan para pemangkunya dari institusi dan tokoh agama. Singkatnya, tidak membawa-bawa agama dalam urusan politik. Negara-negara Eropa dan umumnya negara maju biasa ditunjuk sebagai negara-negara sekuler.
Cukup mudah memahami mengapa Eropa menempuh sekularisme. Ada semacam trauma terhadap agama di sana. Agama dan para tokohnya pernah begitu dominan dan hegemonik dalam tata kehidupan bangsa Eropa di era kegelapannya. Agama bahkan pernah berhadapan secara diametral dengan ilmu-pengetahuan di mana yang kedua harus kalah demi wibawa dan keagungan agama.
Kejadian serupa tidak terjadi di dunia Islam. Pada puncak peradabannya, ilmu-pengetahuan, tidak terkecuali ilmu-ilmu agama murni, bahkan pernah menjadi "panglima" dengan sokongan para penguasa. Sekularisme tidak menemukan preseden historisnya di dunia Islam. Kala itu, seorang khalifah selain menjadi pemimpin negara juga mengimami shalat jamaah.
Kemudian berdirilah Indonesia di penghujung paruh pertama abad 20. Para pendirinya sepakat untuk menjadikan Indonesia bukan negara agama, tapi juga tidak sepenuhnya sekuler. Bukan negara agama, tapi juga bukan negara sekuler. Apa? Negara Pancasila.
Dalam bingkai negara Pancasila keragaman agama dihormati, diwadahi, dan tuntutannya didengar. Siapa pun yang jadi kepala negara, ia milik bersama. Jika ia Muslim, tidak harus ia mengimami shalat jamaah, tapi semua kebijakannya harus bersendikan nilai-nilai agama serta berkeadilan bagi seluruh rakyat, apa pun agamanya.
Di negara Pancasila, agama bukan dasar negara. Tapi semua agama diberi hak untuk mengekspresikan keberagamaannya. Selama ber-Pancasila, kita gak usah takut disebut sekuler. Kita bukan sekuler, tapi Pancasilais.
Mengungkit-ngungkit NKRI, menggugat Pancasila, lebih baik giat membentengi negeri ini dari ancaman disintegrasi. Lebih elok konsen mendukung KPK memberantas korupsi. Lebih manfaat aktif di berbagai kegiatan pemberantasan kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)
Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...
-
Bpk Yusuf Kala yg terhormat. Semoga Bpk dan kel dlm lingkup keberkahan serta sehat lahir batin. Pak JK yg diberkahi Allah..Bpk adalah ...
-
Ir. Joko Widodo Silsilah Keluarga dan Kisah Hidup Presiden ke 7 RI (Membaca Hal Yang Benar, Berpikir Positif) (I) Langgam Hidup Ay...
-
Membaca buku Bahkan Malaikatpun Bertanya, tulisan Prof. Jeffrey Lang. saya menyimpulkan dgn dangkal bahwa setiap makhluk yg menerima kasih s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar