Selasa, 30 Mei 2017

Afi dan Politisi ( Oleh : Iyyas Subiakto)

Munculnya anak cerdas Afi yg tulisannya menguncang nalar bumi datar sampai akhirnya dikejar2 oleh orang yg ngaku terpelajar tapi kelakuannya kayak mau makar, semua mau di cakar.

Benar kata orang pintar, tua itu keniscayaan, dewasa itu pilihan, Afi memilih dan dipilih utk lebih dewasa dari usianya, apalagi dibandingkan orang tua2 yg jd politikus di senayan, mendefinisikan terorisme saja sampai lbh dari 1 thn, tp mencetak ektp dgn hrg tinggi timnya cepat beraksi, sekarang stlh ketauan ngelesnya kayak ular weling, muter sana sini cari alibi, pdhl substansinya mencuri, sampai airpun bisa menjadi keras menyerang petugas pemberantas korupsi yg jd musuh laten negeri ini.

Afi dgn tulisan yg berbobot tinggi menjadi pendobrak akhlak dan mentertawai orang2 yg tinggi hati, politisi kelas tinggi tp kelakuannya lbh rendah dari t^^i. Ada yg baru bedah buku korupsi digedung rakyat, eh yg jd sumber info kena ott dan sekarang di krangkeng, orang2 pongah dgn mental dangkal, tua tapi lupa usia, bukannya ngurus yg bermanfaat malah berkubang pd maksiat.

Katanya intelek, skrg jadi objek diledek, lumpuh akal kita mengikutinya krn seyogianya orang2 ternama ini jd panutan bukan malah jd objek tuntutan krn kelakuannya yg berlawanan dgn kondisi negara yg lagi rawan.

Sekarang isu senayan sdh jd barang dagelan, kita berpaling ke timur Indonesia, Banyuwangi, disana ada Afi yg lebih bs memberi energi bkn caci maki. Lupakan mrk, kelas manusia yg pikirannya seragam sll menghambat urusan pemerintahan, mari baca tulisan Afi yg berbobot tinggi, mudah2an segera ada buku yg ditulisnya, dilaunching di Banyuwangi atau Kompas TV, tdk perlu pakai rumah rakyat, krn rumah itu sdh kotor, isinya para koruptor bertopeng legislator.

Terima kasih Afi, engkau tlh mendewasakan kami yg aki2 tp tak tau diri. Ya Allah berikan kami Afi2 yg lain, bkn politisi picisan krn kami mau Indonesia yg sebenarnya bkn yg pura2 Indonesia.

Minggu, 28 Mei 2017

Perumpamaan Beragama, Bernegara dan Bermasyarakat

Prinsip sederhana beragama, bernegara atau bermasyarakat itu spt bernafas, cari makan dan ke toilet.

Beragama atau tidak?
Itu spt bernafas, lakukan dengan baik. Jgn ribut cara nafas org lain, mengkafirkan ataupun sok bener krn nafasmu bs dicabut sewaktu2, belum tentu juga cara bernafasmu sudah baik.

Anda perlu makan?
Baguslah itu spt kita mencari makanan, tanpa makan tanpa negara ? Matilah kita sebagai manusia tanpa asupan makanan, sama juga tanpa bernegara kita tdk punya kekuatan, tanpa bernegara hancurlah hak2 kita sbg warga krn dijajah dan ditindas bangsa lain. Bayar pajak dll sm spt kita cr makan ya hrs bayar donk

Bermasyarakat spt ke toilet?
Toilet mau tdk mau hrs ada kalau tdk ada ribut kita sendiri. Emang toilet hrs kotor, jorok? Ga lha, kita sendiri yg bisa membuat bermasyarakat itu indah, bersih dan nyaman. Negeri ini bhinneka tunggal ika jg disamakan dg bangsa dan negara lain, kita perlu sama2 menjaganya bersih, nyaman dan indah utk kepentingan bersama.

Itu perumpamaan sederhana, maaf kalau kurang pas tp cuma sekedar membuka pikiran.

Jadi jangan campur adukkan antara beragama atau tidak dengan bernegara dan bermasyarakat. Itu adalah tiga hal berbeda yg wajib kita lakukan sebagai umat, sebagai warga negara dan sebagai anggota masyarakat yg baik.Bernafas saja  tanpa makan dan buang air kita mati pelan2, makan doank tanpa nafas dan toilet kita juga tdk bisa. Kehilangan salah satu elemen itu membuat susah kita sendiri ok?

Hidup harus imbang

Iman tanpa perbuatan sia - sia, beribadah saja tanpa amalan apa gunanya kita beragama? Selama kepentingan kita beribadah dijamin oleh UU apa yang kita khawatirkan? Agama terdiri atas 2 ajaran yaitu bagaimana hubungan kita kepada Tuhan YME dan bagaimana hubungan kita thd sesama manusia. Tuntunan kpd YME kita lakukan lewat ibadah, hubungan kepada negara dan masyarakat itulah disebut amalan. Sesuatu yg wajib kita lakukan diatur oleh UU dan budaya masyarakat sekitar shg semua terakomodir hak dan kewajibannya. Anda berkeyakinan baik itu tapi hargai juga keyakinan org lain. Ingat negeri ini terdiri 17.000 pulau, ribuan suku,agama dan bahasa, sikap mementingkan diri sendiri akan membuat perpecahan dan disintegrasi negeri ini.

Orang yg berpotensi rusuh dan merusak?

Ya hrs ditertibkan dan dibenahi sesuai hukum yg berlaku agar iramanya harmoni, negeri ini tetap damai. Makan juga gitu, sama rata sama rasa, krn kita sama2 mencari makan dinegeri ini. Toilet? Ya hrs dijaga bersama utk kenyamanan kita bersama, yg jorok dll ya kita ingatkan spy tertib, bermasyarakat juga ada aturan mainnya tdk seenak sendiri. Banyak contoh negara gagal krn perang saudara spt Irak, Suriah dll yg tentunya tdk perlu kita ulangi bukan?

Tidak perlu meributkan ataupun mencampuradukkan beragama, bernegara dan bermasyarakat. Agama sebagai ajaran yg baik menjadi essensi utama bernegara dan bermasyarakat yg baik shg amalan kita baik juga sesuai tuntunan agama. Kita tdk perlu meributkan persamaan, banyak negara sama juga perang saudara yg akhirnya membawa neraka dibumi, yg perlu kita kedepankan adalah bagaimana hidup dalam perbedaan yg harmonis dan damai. Mari wariskan negeri maju dan makmur yg damai dalam perbedaan sebagai teladan yg baik untuk anak cucu kita.

Saya tutup dengan ajaran seorang kyai, pemimpin besar, guru bangsa Indonesia yg tdk jemu-jemunya mengajarkan tentang bhinneka tunggal ika, pluralisme dan nasionalisme.

Indonesia dibangun dari perbedaan.
Gus Dur

Gitu Aja Kok Repot!

Kamis, 25 Mei 2017

Beragama Potong Kompas


Saya mempelajari Islam dari pikiran - pikiran seorang Gus Dur, Gus Mus dll bahwa puncak beragama Islam adalah cinta kasih
Saya mempelajari Kristen dari alkitab hukum yang terutama adalah hukum kasih, kasih thd Tuhan YME dan thd sesama.
Saya membaca2 Budha adalah kebenaran sejati, Hindu pencarian jati diri dihadapan Yang Maha Kuasa, dll

Jadi garis merah agama2 ini adalah iman dan cinta kasih thd sesama tapi knp ada kebencian, permusuhan, ketidakadilan dan peperangan atas nama agama?

Itulah hakikat manusia selalu dipenuhi keinginan nafsu, ambisi yg kadang membutakan nalar mulai sejak jaman Adam yg ingin spt penciptaNya dia melanggar aturan dengan memakan buah padahal apakah artinya sebuah buah dibandingkan kekuasaan dan wewenang menguasai dan mengelola taman Firdaus yg penuh dgn makhluk2 ciptaan dan segala macam tanaman dan buah2 hasilnya?

Kain dan Habel, Kain membunuh adiknya Habel hanya karena iri, Tuhan lebih menghargai ketulusan dan kejujuran seorang Habel drpd sifat mementingkan diri sendiri dan culas seorang Kain. Habel akhirnya terbunuh ditangan kakaknya krn cemburu dan dengki.

Raja Daud menguasai negara yg besar mulai sebagian Afrika sampai persia, hanya seorang wanita istri Uria prajuritnya akhirnya negerinya jatuh bahkan anak2nya saling bunuh bahkan memperkosa istri2nya.

Penolakan orang Yahudi thd Isa Almasih, padahal mereka tahu dlm taurat akan dijanjikan seorang Mesias seorang imam yg akan menjadi Hakim Agung Akhir Jaman tetap mereka membenci dan menyalibkannya krn ajarannya mengusik kemapanan dan kekuasaan ahli taurat, org parisi dan saduki kelompok elit Yahudi saat itu.

Nabi Muhammad pun juga begitu dikejar-kejar dan akan dibunuh bukan oleh orang lain tapi oleh kaumnya sendiri, orang2 yg diajarnya utk memeluk Islam. Orang yg didiknya sendiri spy berakhlak.

Beragama potong kompas, berTuhan potong kompas itulah yg dilakukan manusia selama ini, memotong ayat, menafsirkan sesuai sifat dan wataknya sendiri, menyederhanakan tuntutan YME padanya, yg senang diambil yg susah dibuang.

Kenapa cinta kasih menjadi hukum utama tapi selalu ditinggalkan? Karena cinta kasih bukan hanya ucapan tapi tindakan setiap hari, iman yg utama mengubah akhlak kita menjadi lebih baik menjadi rahmat bagi sekitar kita dan itu pembuktian dan janji iman sampai mati.

Padahal manusia lebih suka menggampangkan sesuatu, yg penting beragama pasti masuk surga, membenci dan membunuh umat lain masuk surga, kaya masuk surga spt teologi kemakmuran kalau perlu korupsi atau malinglah sebanyak-banyaknya supaya masuk surga.

Itulah hakikat manusia, makhluk tdk punya malu yg pernah Tuhan ciptakan. Kita ini sibuk menutup aurat tapi lupa menutup nafsu. Kita ini sibuk mengklaim surga tapi malas melakukan tuntunan agama. Sampai surga adalah hak keturunan, keturunan siapa?Kita mulai dari Adam adalah makhluk buangan di bumi dengan kutuk derita dan sakit melahirkan yg harus kita terima. Hampir semua nabi mengajarkan cinta kasih tapi hampir semua nabi mati ditangan pengikutnya sendiri?

Padahal kita semua tahu dgn cinta kasih dan saling menghargai dunia ini akan menjadi lebih baik tapi kita sibuk memupuk iri dengki dan kejahatan krn pikiran2 keji kita?

Beragama potong kompas, semua yg enak2, semua yg sesuai watak aslinya sendiri, semua yg jahat, semua yg keji dimasuk2kan dalam ajaran agama, dibuatlah aliran baru, dibuatlah kesesatan baru, dibuatlah dirinya menjadi tuhan mengatur ayat, orang lain bahkan kalau bisa Tuhan sendiri.

Beragama potong kompas, semua hal yg dibenci Tuhan sekarang dituhankan mulai dari kemunafikan, iri dengki, korupsi sampai pembunuhan dijadikan ajaran Tuhan.

Beragama potong kompas, dulu seorang Isa Almasih menyebut ahli taurat, org parisi dan saduki adalah ular beludak, org2 yg sangat dibenci Tuhan krn membawa-bawa Tuhan dalam segala kejahatannya, apakah kita semua akan menjadi itu juga.

Beragama potong kompas, surga hanya sebatas dibibir hanya utk kesenangan hati dan pikirannya sendiri lupa semua tuntutan dan tuntunan agama sendiri. Tuhan dianggap boneka hrs mengikuti semua nafsu dan angkara murkanya

Beragama potong kompas, anak sekolah dasar mengaku lulus kuliah, mengaku penghuni surga tapi kelakuan neraka semua?

Beragama potong kompas, surga hanya seperti mimpi yg tdk setuju dimusuhi, dihujat bahkan dibunuh. Manusia - manusia tdk tahu diri, disuruh tobat malah mengaku Tuhan?

Beragama potong kompas ...
Surga hanya sebatas klaim, ajaran tdk perlu dilakukan

Sabtu, 20 Mei 2017

MEMBIARKAN SESAT ( Oleh : Iyyas Subiakto )

Membaca buku Bahkan Malaikatpun Bertanya, tulisan Prof. Jeffrey Lang. saya menyimpulkan dgn dangkal bahwa setiap makhluk yg menerima kasih sayang dari kita, pd saat itulah dia menerima rahmat Allah melalui kita, sebagai talang rahmat maka kita diuntungkan karena kt dipercaya sbg penyalurNya.

Tuhan membimbing atau menolak membimbing seseorang sesuai pilihan dan kecenderungan orang itu, kita dapati bhw Tuhan tdk memberi petunjuk kepada orang2 yg zhalim dan fasik, membiarkan seseorang atau membiarkan sesuatu menyimpang tanpa petunjuk, atau membuat seseorang atau sesuatu kehilangan jalannya, bkn berarti Dia menuntun kpd kesesatan, tapi yg pasti Dia membiarkan ybs membuat kesesatan, disinilah Tuhan melakukan pembiaran, shg ybs lepas dari petunjukNya.

Kondisi Indonesia yg seolah kehilangan panutan dari orang2 besar haruslah disadari bhw Tuhan tidak menyalurkan rahmat melalui orang2 yg ada, walau kelihatan berkuasa namun dia bkn talang rahmat, dia adalah manusia yg berkencerungan sesat, karena dibiarkan bergelimang pd samudra kesesatan dunia, maka carilah rahmat melalui ulama2 yg punya kharisma dan aura baik, bkn ulama yg mulutnya menebar ancaman dan kebencian kpd orang yg dianggap hina, pdhl yg bersangkutan sdg menerima rahmat dari tindakannya yg luar biasa, ingat " kecenderungan " adalah pilihan, menuju Tuhan atau rangkulan setan.

Bersyukurlah Tuhan masih mengirimkan rahmatNya sbg energi kebaikan kpd kita via orang2 baik yg pantas menjadi talang dan memegang amanah utk Indonesia, hindari orang yg berkecenderungan gila gaya dan jabatan utk mencoba memimpin Indonesia karena Allah bisa mencabut rahmatNya dan tdk mungkin talang berkarat dijadikan saluran rahmat dan kebaikan.

Terima kasih Tuhan Engkau berikan kami orang2 dan ulama serta pemimpin negeri ini yg memegang amanah semoga mrk bisa mengemban amanah itu dan menyelesaikan dalam kondisi khusnul khatimah, terima kasih km yg masih engkau amanahi setitik kebaikan dan tersalurkan kpd orang2 yg Engkau rahmati melalui kami, semogalah kami jg menjadi hambamu bs mati dalam keadaan khusnul khatimah, amin3..

# Doa kami utk Indonesia dan pemimpin yg amanah, bkn penjarah.

Selasa, 16 Mei 2017

Kenapa anda membenci ?

Ada beberapa org inbox saya, dulu juga ada pertanyaan kenapa anda tdk menyukai RS,Yahudi dll

Perlu saya tekankan disini, saya tdk pernah membenci, tdk menyukai RS krn suku, agama dll begitu pula dgn yahudi dll tapi krn tindakan mereka yg konyol dan merugikan itu saja.

Konflik Arab - Yahudi apabila anda belajar dari sejarah adalah konflik konyol perebutan wilayah di timur tengah, padahal bila anda mau berpikir sebenarnya mereka adalah saudara sedarah mulai dari Ibrahim/Abraham. Ketidakmauan mereka utk berbagi dan hidup damai membawa peperangan dan penderitaan yg sudah berlangsung puluhan abad.

Sikap benar sendiri, menang sendiri dan budaya iri dan dengki membuat bangsa2 lain ikut dalam konflik konyol yg disangkut pautkan dengan agama dan suku. Sudah ratusan juta orang terbunuh sejak abad sebelum masehi sampai sekarang, pertanyaannya sampai kapan?

Kemunafikan !

Siapa bilang Arab anti Yahudi, sekarang Israel, Arab Saudi, Turki dan Amerika sedang mesra2nya bergandeng tangan menghajar bangsa2 Arab lain, ditundukkan supaya menjadi budak koalisi mereka. Siapa bilang ISIS itu Islam? ISIS dilatih oleh Amerika didanai oleh Saudi, Israel dilatih di Turki awalnya utk menundukkan negara2 yg anti koalisi mereka termasuk Irak, Iran, Mesir dll. Siapa bilang Timur Tengah semua agamis? Anda pernah ke daerah UEA, Qatar dll (daerah timur) mereka semua hidup sekuler tdk perduli agama dan menjadi bangsa2 makmur.

Kenapa saya tdk menyukai yahudi?

Anda punya nurani tdk? Bagaimana perlakuan mereka thd bangsa Palestina? Digencet, wilayahnya diambil terus menerus, protes dibalas dengan berondongan peluru dan bom. Ide konyol zionisme atau Kerajaan Daud membuat tangisan dan darah sama spt mereka menyalibkan Isa/Yesus krn merasa benar sendiri.

Indonesia adalah bangsa plural, bhinneka tunggal ika. 17.000 pulau ribuan suku, bahasa dan agama sudah cukup menjelaskan spt apa bangsa kita ini. Ingat bila ditanah yg satu darah saja bisa terjadi peperangan dan tragedi kemanusiaan berabad2 jangan bawa konflik dan semangat sektarian itu kesini, sadar atau tidak anda akan membawa kehancuran bagi bangsa dan negara ini. Negeri ini akan terpecah -  pecah menjadi bangsa lemah dan tentunya koalisi itu akan dengan mudah menguasai kekayaan alam negeri ini, sama spt yg mereka lakukan di timur tengah.

Jangan anda gadaikan kemerdekaan yg kita dapatkan dengan susah payah ini dengan ide2 konyol khilafah, sektarian, radikalisme dan anti toleransi. Persatuan dan kesatuan dalam perbedaan adalah kekuatan bangsa ini, jangan wariskan kehancuran utk anak cucu kita.

Apapun agama, suku dan rasmu kita adalah saudara sebangsa, sebahasa dan setanah air, mari pertahankan bersama negeri ini utk masa depan kita bersama.

" Indonesia dibangun oleh perbedaan"
KH Abdurrahman Wahid (1940 - 2009 )

Senin, 08 Mei 2017

Murah Meriah

Betapa murahnya pikiran kita krn mudah lupa dan berubah

Betapa meriahnya kepalsuan dan tipuan itu kita anggap sebagai kenyataan.

Betapa mudahnya kita menunjuk BLBI kesalahan Mega padahal itu tahun 1997 jaman Soeharto

Betapa mudahnya kita menganggap Soeharto pahlawan padahal negeri ini bangkrut thn 1998 krn korupsi, kolusi dan nepotisme

Betapa mudahnya kita mengangkat seorang menjadi macan asia padahal ditangannya mati ribuan rakyat mulai dr aktivis, mahasiswa, DOM Aceh, Santa Cruz Tim2 sampai Papua

Betapa gampangnya engkau menghujat kyai dan mendewakan seorang mualaf yg mengajak negerimu bhinneka tunggal ika ini hancur bersama.

Betapa mudahnya engkau terhasut, terperdaya oleh hoax, berita palsu, membela agama dll sampai kenyataan kau indahkan?

Anda mungkin tdk ikut mati sebagai martir dlm perjuangan merdeka bangsa ini tp setidaknya bacalah sejarah bangsamu dan hargailah.

Anda mungkin tdk sadar membangunkan momok bagi bangsa ini seorang tiran yg korup menindas rakyat dg popor senjata selama 32 thn

Anda mungkin tdk pernah membaca cerita usang khilafah sdh ditinggal pemakainya di timur tengah krn kemiskinan dan gaya hidup hedonis yg ditimbulkannya.

Anda pikir negeri ini mirip ular tangga, kalau gagal tinggal bongkar ulang 1 mnts dan main lagi?

Belajar dr sejarah utk melangkah lebih baik kedepan, kita sdh tertinggal jauh bukan krn Belanda, Jepang, Asing, Aseng dll tapi krn begitu mudah anda berubah menganggap musibah sbg berkah.

Bangsa besar dan makmur bukan krn tanahnya subur, tambang dan laut melimpah tp krn punya prinsip. Kita punya itu semua tapi tetap tertinggal krn kita mudah berubah.

Jangan menganggap kemerdekaan, bangsa dan negeri ini murah meriah shg anda tdk menghargainya.

Kita dulu merdeka krn bhinneka tunggal ika, jangan menjualnya murah meriah kemerdekaanmu spt Suriah, Irak dll dimana tangisan tumpah diseluruh negeri dan tdk ada kesempatan utk kembali.

Ribut HTI

Sudah jangan pada ribut ...

Tidak sesuai Pancasila bubarkan ok?
Faham komunis, liberal, fasis, terorisme dan transnasional bubarkan ok?
Mau namanya HTI, GAM, OPM, PKI dll bubarkan ok?

Itu dzolim, itu hak kami, ini negara demokrasi (katanya)

Kamu harus belajar bernegara ...

Bebas sebebas-bebasnya itu namanya liberal, kalau anda ingin bebas anda pikir yg berhaluan komunis dan liberal tdk ingin bebas juga?

Lha kalau negara ini ngurus faham disintegrasi negara terus, kapan majunya?

Negara maju dan makmur butuh rakyat yg sehat jasmani dan rohani.
Kalau yg anda sebarkan permusuhan dan antipati terus kapan sehat jasmani dan rohani rakyat ini?
Masalahnya anak2 kecil kamu bawa ke jalan buat permusuhan demo sana sini, itu namanya mendidik yg tdk benar buat generasi muda, anda membuat contoh buruk buat masyarakat

Dzolim???

Coba tanyakan arti dzolim pada orang tua yg kehilangan anak2nya gara2 bergabung dg ISIS dll. Coba tanyakan arti dzolim pada korban perang Suriah, Irak dll ?
Coba tanyakan pada korban bom Bali, Jakarta dll?

Ketegasan itu perlu, ketertiban itu wajib, bermartabat itu harus.
Kita semua sebagai warga negara harus siap patuh pada UUD 1945 & Pancasila.
Kesepakatan bersama Bhinneka Tunggal Ika kita junjung bersama utk keutuhan NKRI ok?

Gitu Aja Kok Ribut !

Pembubaran HTI (Oleh: Abad Badruzaman)

Banyak yang senang membaca atau mendengar berita pembubaran HTI oleh Pemerintah. Saya juga senang, tapi gak senang-senang amat; biasa saja.

Menyangkut pembubaran HTI, saya punya beberapa poin:

Pertama, kita apresiasi sikap tegas Pemerintah membubarkan organisasi penganjur khilafah itu. NKRI terlalu berharga dan mulia untuk dijadikan ajang coba-coba sebuah organisasi "kemarin-sore" yang tidak ikut berjuang memerdekakan dan mendirikan negeri ini.

Kedua, HTI sebagai organisasi boleh bubar. Tapi sebagai sebuah paham yang mengendap di benak mengkristal menjadi semacam ideologi, tak ada institusi resmi mana pun yang dapat membubarkannya. Dalam hal ini sama seperti komunisme, atheisme dan paham lainnya.

Maka itu, perlu tindak-lanjut pasca pembubaran yang sifatnya pencerahan-akademik. Diantaranya, penerapan Kurikulum Nasional anti-radikalisme dan intoleransi mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah dan PT harus tegas terhadap murid, mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan yang terindikasi berpaham radikal. Lakukan pembinaan! Jika tidak mempan, "binasakan!" :-)

Ketiga, jika pemerintah komit "memberangus" radikalime, mestinya bukan hanya HTI yang tikarnya digulung. Kelompok radikal-intoleran lainnya yang dalam kamus keagamaannya hanya ada kata-kata ini: salah-kapir-sesat-bidah-neraka; harusnya "digasak" juga.

Keempat, Pemerintah jangan cuma seregep membubarkan. Tugas pertama dan utama Pemerintah tentu saja memakmurkan rakyatnya. "Survey membuktikan", di negara-negara yang rakyatnya makmur-adil-sejahtera-maju-modern-beradab; radikalisme minim sekali--untuk tidak mengatakan gak ada sama sekali.

Jumat, 05 Mei 2017

Ahok itu Goblok

Saya punya kenalanTionghoa pernah berkata begitu. Teman saya seorang realis dan oportunis, sakit hati saya dengar omongan itu.

Dia bilang kepada saya

"Ngapain ribut2, kalau mau jadi pejabat, sudah ikuti saja cara mainnya, mau korupsi mau mau bancakan biarin saja, toh itu sudah budaya dari sejak jaman dulu, kalau tdk mau kena KPK ya jangan ikut2an korupsi tapi jangan cegah org korupsi, jadi pahlawan kesiangan"


Sewaktu MRT, LRT, KJP dll mulai dilakukan saya bilang

"Lihat Jakarta sekarang, pembangunan pesat, perubahan besar2an, memang sakit tapi setidaknya kita tahu bahwa etnis kita ini bukan hanya Edy Tanzil, Samdikun Hartono dll"






Kemarin dia bilang

"Gimana nasib pahlawanmu?" sambil tertawa kecil
"Kaya tidak, ribut ya, jadi pahlawan kagak jadi penista agama mau dibui lha semua korupsi kok dia mau jadi pahlawan kesiangan hehehe" ucapnya sekali lagi.

Selalu berbeda pendapat seorang oportunis dan idealis, realitanya memang begitu. Saya sudah pernah menjadi pengurus di berbagai gereja sampai akhirnya saya menyerah. Selalu ribut uang dan aset, ayat hanya diucapkan dimulut tapi ribut tahta dan harta. Pernah tersirat di benak betul juga teman saya ini, melihat nasib Ahok dan Edy Tanzil dkk bagaikan langit dan bumi. Yang satu dipenjara, difitnah, dihujat bahkan sampai mau dipenjara yg lainnya hidup senang mati kaya dari hasil korupsi dll.

Kadang melihat orang - orang spt Gus Dur, Soe Hok Gie sampai Ahok ini saya berpikir, apa yg mereka cari shg rela dihujat, difitnah, didemo dll. Kaya tdk dapat, musuhnya banyak, bangga belum tentu fitnahan segudang.

Kadang saya juga berpikir, mungkin ini kenapa negara - negara sekuler maju pesat meninggalkan negara2 yg masih mengurusi agama, negara2 spt Denmark, Finlandia, Korsel, Jepang dll menguasai industri dan teknologi dunia krn jalannya pemerintahan relatif bersih tdk ribet ngurus demo agama lha, ngurus koruptor2 yg bersembunyi atas nama agama, ormas dan preman bertopeng agama yg kebal hukum dll. Itulah realitanya anda boleh percaya atau tidak lihat kenyataan di dunia ini.

Anda mau ngomong agama sampai berbuih mulutmu tapi hidup dalam korupsi, dengki dan permusuhan anda itu munafik. Menjatuhkan seorang bersih dan anti korupsi mungkin membuat anda kelihatan baik tapi akan menunjukkan ketidak tahu maluan anda. Mau bagaimana? Apakah ajaran agama memperbolehkan mencuri, mendengki sampai membunuh?

Ahok itu goblok?

Apakah Gus Dur, Nelson Mandela, Soe Hok Gie dll itu goblok?
Goblok krn tdk ikut kaya dari hasil korupsi?

Saudara, anda mau punya emas segunung dari hasil korupsi, mencuri dll tdk akan anda bawa mati. Edy Tanzil dan sejenisnya akan mati dan tdk akan dikenang orang. Tapi orang - orang yg melakukan kebenaran spt Gus Dur, Nelson Mandela, Bunda Theresa, Martin Luther King Jr akan selalu dikenang orang sbg seorang benar dan punya prinsip, dan siap menjalani prinsipnya meskipun dengan susah payah.

Soeharto mati kaya raya, bahkan anak cicit kroninya menguasai semua media massa, ormas dll dinegeri ini tapi tdk ada satu tetes airmata sayapun utknya, tapi mengingat seorang Gus Dur, melihat beliau dikubur airmata saya menetes mengingat kebaikan yg sudah diperbuatnya.

Ingat!

"Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belangnya"

Anda mau hidup seperti macan dengan belang dimana-mana itu pilihan, tapi mati sbg gajah, seorang besar dan dikenang jauh lebih terhormat drpd seorang oportunis yg satupun tdk pernah kenang dalam sejarah.

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...