Minggu, 15 Oktober 2017

SERSAN

SERIUS TAPI SANTAI (GITU AJA KOK REPOT)

Saya hidup berpatokan apa yg benar dan apa yg seharusnya, itu saja. Saya butuh pencerahan dan saya senang membagikan. Sama spt yg diajarkan org2 bijak spt Gandhi,Gus Dur dll ternyata benar hidup dlm kebenaran dan adil itu menentramkan pikiran dan jiwa kita, kita menjadi pribadi positif dan produktif.

Bahkan semua agama mengajarkan kebenaran, kasih dll meskipun umatnya kadang tdk jelas arahnya kemana. Mulai Adam, Yesus sampai Muhammad semua punya dan kisah ajaran moral dan etika jd knp kita menghabiskan waktu bermusuhan?

Mulai dr kitab dan sejarah selalu mencatat permusuhan dan pertikaian merugikan tetap manusia mengulanginya, sy tdk perlu doktrin ekslusifisme dan tdk akan repot2 belajar ilmu kecap nomer satu, hal yg menjadi pembeda adalah mental, moral dan karakter anda bukan apa agama anda ataupun warna kulit anda. Banyak hal yg bisa saya pelajari dr anda meskipun kita berbeda tp juga byk hal yg saya hindari dr anda medkipun kita memiliki persamaan.

Ajaran agama itu jelas, keTuhanan dan kemanusiaan, menguranginya atau menghilangkan salah satunya tdk akan membuat anda mjd lebih benar.

Jadi siapakah kita ini?
Kita semua peserta lomba dlm dunia ini dlm akhir yg sama, lubang tanah 1 x 2 m. Tdk ada kekayaan, kekuatan dan kemasyuranmu yg bisa menolongmu lepas dari itu. Perhitungan anda hidup didunia ini amal perbuatan dan mungkin ibadag mjd laporan stok opname anda nanti di akherat.

TEOLOGI KEMAKMURAN, EKSLUSIFISME ataupun PERMUSUHAN silahkan anda ikuti saya tidak, sy tdk butuh menumpuk apa yg ngengat bisa habiskan.

Jadi apakah saya benar? Saya bukan orang benar itu knp sy butuh teladan dan ajaran hal yg benar.

SERSAN, serius tapi santai.
Jangan hilangkan kemanusiaan krn salah arti berkeTuhanan. Jangan juga hilangkan keTuhanan krn memang ada yg tdk bisa dijelaskan didunia ini dg akal manusia.

Tdk perlu ribet, ribut mbulet hal yg tdk perlu.

GITU AJA KOK REPOT

TUHAN TIDAK PERLU DIBELA


Suatu kisah ada seekor kutu rambut yg ngikut pada bulu ketiak terbawa sampai ke pantai. Wow pikirannya melihat luasnya lautan, makhluk sekecil itu terkagum-kagum, apalagi dilihatnya seekor ikan paus besar berenang ke tepian menyemprotkan air dipunggung, akhirnya jadilah kagum si kutu ini dan jadi follower paus itu.

Kembali dirumah bertemulah si kutu ini dg kutu2 yg lain, berceritalah dia tentang paus yg raksasa, hebat dan nyemprot. Kutu2 yg lain ada yg mengikuti, ada yg menertawakan tdk percaya ada. Akhirnya ribut sendiri, muncullah istilah kafir, bidah dan sesat antara sesama kutu. Baku pukul, hina dan bunuh, yg mati mati konyol yang hidup ga jelas apa yg diikuti.

TUHAN TDK PERLU DIBELA, meskipun 6,5 milyar manusia ini semua menghujatnya Tuhan tdk akan runtuh dan jatuh sakit. Anda semua lebih kecil dari perbandingan kutu dan paus tadi, dan jelas sbg makhluk absolut Tuhan Yang Maha Kuasa tdk terbatas.

Perintah Tuhan jelas ikuti ajaranNya jadilah makhluk beradab, bermoral, berakhlak bukan saling iri, dengki dan bermusuhan yg hanya .membawa anda kepada dosa demi dosa baru. Kebusukan moral dan etika yang baru

Tidak ada hal yg anda perbuat bisa memperhebatmu shg bisa membela Tuhan. Anda bukan level Tuhan dan sdh pasti Tuhan tdk seperti anakmu yg butuh pembelaanmu.

Jadi jangan habiskan hidupmu hidup dlm euforia tdk jelas drpd anda sibuk nyimeng sempatkan diri melihat sekelilingmu lihatlah byk sesamamu manusia yg butuh uluran tanganmu tolonglah mereka itulah levelmu, itulah ajaran kitabmu.

Jadi tetap TUHAN TDK PERLU DIBELA, jgn jadi makhluk ciptaan aneh ga jelas.

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...