Rabu, 04 Januari 2017

Kopi Jessica vs Penistaan (Ide Film Box Office Anak Negeri)

Kopi Jessica bagai film Sherlock Holmes
Penuh teka teki dan misteri, penonton dibuat terpecah opininya ada yg semakin yakin Jessica bersalah, ada yg malah tdk yakin. Adu piawai jaksa dan penasehat hukum, saksi ahli guru2 besar ilmu kriminal, forensik , IT sampai psikologi dimunculkan, profesor2 dari Indonesia, Australia sampai Amerika adu ilmu.

Menonton persidangan kasus itu kita bisa terbius dan terkesima oleh berbagai paparan dan opini yg diajukan, menambah ilmu dan kadang sedikit gamang krn otak kita diperas sedemikian rupa.
Kopi Maut mungkin judulnya kalau dibuat film, sebuah film detektif, science dgn bumbu kisah persahabatan si pelaku dan korban.

Film ini genre 16+ sedikit orang yg mungkin bisa menikmatinya krn 'berat'.

Film yang kedua diilhami dari kisah nyata, seorang pemimpin yang memberantas korupsi dijatuhkan oleh kongsi politik busuk, konglomerat dan mafioso yg terusik ladangnya dibumbui dengan lawakan-lawakan segar saksi yang amnesia sampai plesetan nama fast food.

Film ini seperti remake film2 kerajaan eropa abad ke 4-8, dimana manusia lain dipotong leher dg guilotine krn dituduh penyihir, intrik2 perebutan kekuasaan dg ditambahi aksi2 komedi.
Sebuah film genre 8+, film drama komedi tentang pemerintahan, mafia, politik dan diselingi komedi segar yg bisa dinikmati semua orang.

Sebenarnya negeri ini tdk kurang bahan utk mencetak film box office, kita tdk perlu latah mencontoh bollywood atau hollywood, kita tdk mungkin mencetak film susah senang menari spt India, atau film superhero ala Amerika.

Coba kita bikin film2 tentang intrik dan korupsi pasti byk ide dan bahan, film2 kita pasti punya pasar tersendiri di dunia. Dan orisinalitas film itu tdk mungkin ditiru bollywood ataupun hollywood krn kita kalau masalah korupsi dan intrik gudangnya.
Coba dibuat film2 spt itu bisa menjadi pembelajaran utk masyarakat luas dan siapa tahu menumbuhkan budaya malu pada birokrasi kita.
Coba kita angkat kisah nyata di negeri ini sebagai ide film, siapa tahu menjadi inspirasi dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...