Selasa, 03 Januari 2017

PABRIK FITNAH BUNGKUS IBADAH (Oleh : Iyaas Subiakto)

Ibarat output yg keluar dari sebuah proses, maka adonannya tidak semudah output yg keluar, membuat roti misalnya, adonan menentukan rasa, tekstur, warna, daya tahan, dst. Sebuah produk yg beredar jelas segmennya, utk apa dan siapa.

Saya remind, sekali lagi mengingat2, bhw sejak Jokowi nyapres dan menang, lawan politiknya mulai terasa bhw mantan walikota Solo itu hanya butuh hitungan hari melahap DKI, kemudian merangsek kejenjang pimpinan negara, potensinya besar krn dia berangkat dari bekerja bkn bicara dan retorika.

Diremehkan, dihina, difitnah, dikuyo2. Sejak itu mesin fitnah makin menaikkan kapasitas produksinya, secara pararel mesin baru terpasang dimana2, kabar terbaru ada 800 ribu akun penyebar Hoax, sebagian besar menyerang pemerintah, bahasa jurnalistiknya luar biasa, halus mempesona, bukan cuma istana yg disasarnya, densus 88 pun dilanda fitnah dan dilemahkan imunitasnya.

Indonesia negara dgn 80% penduduknya beragama Islam, 60 % angkatan kerja tamatan spm, dan tdk masuk dlm daftar penduduk dunia yg punya minat baca, shg wacana tidak ada atau wacana itu diwacanakan. NYAMAR MAKRUF NYAMBI MUNGKAR, kata ustadz Moch. MONIB, pemikir Islam yg tdk mau kepermukaan, dari sumber yg gagap ilmu itu lahir bermacam2 karakter yg menjurus reaktif, sisuruh ngemut bom bonus surga lgsg iya, dihasut cina membuat sengsara lgsg iya, dibilang dijajah TKA lgsg iya, dst.

Iqra' itu bkn cuma membaca, setelah membaca dpt ilmu, kalau gak berilmu ya dptnya si anu-anu. Kelompok jenis inilah yg dimanfaatkan pemilik bungkus2 produk agama utk mengemas ibadah, jihad adalah kata peejuangan yg bobotnya bisa lgsg ke langit, konotasi jihat lbh condong ke bunuh membunuh, pdhl menjihadi dirinya saja dia tak bisa.

Mesin2 fitnah makin menggila dikemas dalam solidaritas, demo membela agama dan islam yg dinistakan, shalat jumat, bersalawat sambil menghujat. Orang2 yg selama ini merasa dekat dgn Tuhan dgn baju dan sorban bisa datang berkuda kayak mau balapan, lembaga yg katanya mewakili islam malah mulutnya berfatwa belepotan, alih2 mententramkan, malah membuat hasutan, dan fpi mengambil kesempatan, itulah cara preman, seolah berteman tapi menggunting dalam lipatan.

Apakah mereka beribadah, pertanyaan itu tdk perlu diunggah, mereka telah mengemas ibadah untuk kenderaan dan memproduksi fitnah, bagaimana mungkin hati sbg rumah Allah dikotori oleh sebuah rencana dgn torehan kebiadaban, mengganggu pemerintah, mendholimi sesama dan mencaci maki agama yg diakui negara, dia kata, orang lain menista pdhl dia sendiri bermulut buaya, berhati srigala.

YA ALLAH SEMOGA MASIH KAU BERI HIDAYAH UTK KAMI YG LUPA DIRI, PDHL KM PUNYA NEGERI YG ASRI DAN MEMBUAT TETANGGA KAMI IRI.

# ya Allah izinkan hati kami berdoa, bukan cuma suara, yg gegap gempita tanpa makna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...