Sabtu, 28 Januari 2017

Teologi Jenggot (Oleh : Abad Badruzaman)

Pokus ke Jenggot saja! Abaikan kata Teologi. Ia cuma pemanis plus penarik perhatian saja. Maklum, belakangan pemilik lapak ini tampangnya semakin gak menarik; rambutnya semakin berguguran, perutnya semakin maju, dan bobot badannya jauh dari ideal. Hikz..

Lebih dari sekali saya katakan jenggot yang saya piara gak ada hubungan dengan rasa atau ekspresi keberagamaan. Melulu masalah tips and trick. Dengan jenggot beberapa lembar diharapkan ketika ente-ente papasan sama ane, ente membatin, "Wong iki, pantes rambute erosi. Ternyata sebagian mutasi ke dagu!"

Namun begitu, yang merasa dengan berjenggot iman semakin kental, ketaatan lebih berlipat, silakan saja piara dan rawat baik-baik jenggotnya. Tapi gak perlu sambil nuding-nuding cowok kelimis jauh dari mengikuti Nabi.

Lalu ada seorang hakim MK terkena OTT oleh KPK. Sang Hakim "kebetulan" berjenggot tebal. Beberapa orang mengaitkan kasus suap yang membelit Sang Hakim dengan jenggot yang dipiaranya. Relevankah?

Jenggot as a jenggot gak relevan dihubung-hubungkan dengan apa pun. Tapi ketika si empunya menjadikannya ekspresi keberagamaan dan yang bersangkutan kerap berceramah agama sambil mengutuk-ngutuk korupsi, maka jenggot bisa naik setatusnya jadi "tersangka".

Tapi sudahlah! Kasus hukum kita percayakan ke penegak hukum sambil kita pantau dan awasi sekuat yang kita bisa. Kita ambil saja beberapa poin dari kasus ini sebagai pelajaran dan bahan renungan.

Satu: uang adalah "bahasa universal" yang "mempersatukan" semua manusia dengan segala jenis keragamannya. Soal uang, "agama" semua manusia sama.

Dua: semua nyolong adalah buruk; jahat. Tapi apa yang dicolong dan siapa yang nyolong menjadikan kasus nyolong yang satu dengan kasus nyolong lainnya punya "bobot" yang berbeda.

Tiga: jika yang nyolong orang Islam, Islam baik-baik saja. Jika yang maling orang Kristen, Kristen aman-aman saja. Dan begitu seterusnya. Semua agama melarang mencuri. Tidak perlu menjelekkan agama tertentu hanya karena ada pelaku kejahatan dari pemeluk agama itu.

Empat: apa yah? Silakan tambahkan sendiri-sendiri saja lah...:-) Saya mau merapikan jenggot dulu. Saya kan Ketua PJM; Persatuan Jenggot Melambai.

"Abah melambai?"
"Jenggotnya, Leee...Kepret"!
"Ampun Abah. Ada kabar baik buat Abah."

"Iya abah tau. Liverpool lagi ambyar kan? Moga-moga Gus Rizal Mubit sama Muh David Fardani gak baca setatus ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...