Selasa, 03 Januari 2017

Sudrun, Budaya Logis dan Malu Yang Hilang

Kanjeng mas, dipertuan agung yang maha hebat terlanjur sudrun

Maaf, mengecewakan tapi maaf tiada lagi kalau bukan sudrun
Maaf, jangan ikut-ikutan latah kalau tdk mau jadi sudrun juga
Maaf melihat tingkah polah kacau kami lama2 harus ambil konklusi

Gus Dur buta mata buta hati, hatimu senang nafsumu terakomodir
Campur racun, otakmu setuju toh bukan sukumu yang diusik
Bunuh kafirr, sifat psikopatmu bergolak mulutmu tersenyum

Ahok, wow langsung darahmu mendidih, tulangmu gemeretak, sifat inferiormu langsung berubah kebencian sampai ke langit, kau bawa kebencian etnismu dalam bungkus agama
Penistaan, wah ini top markotop, nista ga nista harus nista, langsung kebutaan menyelimuti sampai ke nurani dan logika, harus dibui, dipotong, digantung kalau perlu diblender lalu dibakar atau rica-rica
Almaidah, dijelaskan kyai,ulama yg lulusan Al Azhar sampai terbatuk2pun kau tolak, kau lebih senang uztadz dadakan lulusan TV Hary Panu, Bakery dll yg menyebarkan kebencian

Suatu saat kanjeng mas tolak hormat bendera dan ingin khilafah kau bangga lupa kalau mbah2mu yang berdarah2 sabung nyawa demi negara ini, kau bagai cucu kurang ajar
Suatu saat kanjeng mas, ingin bubarkan negara, Pancasila dan UUD 45 kau tertawa lupa kalau gajimu dari negara
Suatu saat kanjeng mas, ingin serang dayak, papua, suruh Aceh menjajah pun kau amini, lupa kalau kita semua sebangsa dan setanah air, kau bagai kerbau dicocok hidung dibawa kemana pun setuju, segala sekolah dan gelar yang kau dapat rontok dihapus kanjeng mas sudrun.

Gus Mus kau benci, Kyai Said kau dengki, Gus Dur kau hina, kau jadikan preman.artis panutanmu, Presidenmu dihujat, negaramu dilecehkan, kebangsaanmu diinjak injak kau ikut tertawa
Kau bagai bangsa KW2an dibawa kemana ikut, diajak ndagel ikut bergoyang

Hilang logika dan rasa malumu

Saudara, lihatlah realita bangunlah dari mimpi
Jangan sudrun tambah sudrun, sudah terlalu banyak ke-sudrun-an di negeri ini, jangan sampai kami semua melihat engkau sudrun juga sambil istigfar bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...