Rabu, 11 Januari 2017

Tito's Art Of War

Sun Tzu

Tiongkok tahun 544 - 496 BC hadirnya seorang jendral besar, seorang nasionalis, ahli militer dan seorang guru strategi perang.
Lahir dengan nama Sun Wu dipanggil juga Master Sun, seorang jendral dinasty Wu. Mempertahankan negara dari ratusan perang dan pemberontakan, tulisannya Sun Tzu's Art Of War (Seni Berperang Sun Tzu) diabadikan, diakui dan diaplikasikan hingga kini di dunia militer, bisnis dan tata negara hampir semua negara didunia termasuk negeri kita.

Beberapa kata -kata Sun Tzu yang terkenal adalah :

- All warfare is based on deception.
(Semua peperangan didasarkan pada  tipuan kepada lawan)

- Hence to fight and conquer in all your battles is not supreme excellence; supreme excellence consists in breaking the enemy's resistance without fighting.
(Kesempurnaan tidak didapatkan dari memenangkan semua pertempuran tapi bagaimana menaklukan lawan tanpa berperang)

If you know the enemy and know yourself you need not fear the results of a hundred battles.
(Jika anda telah mengetahui lawan dan diri anda, maka anda tidak perlu takut kalah dalam ratusan pertempuran)

Tito Karnavian

Riwayat Hidup :
Lahir 26 Oktober 1964 namanya berasal dari nama Presiden Yugoslavia yg terkenal Joseph Broz Tito. Waktu masuk kuliah dia lulus semua tes mulai dari Kedokteran UNSRI, HI UGM, STAN dan Akabri. Akabri diambilnya karena mendapat beasiswa gratis, karena dia tdk ingin memberi beban orang tuanya, Akabri lulus tahun 1987. Dia adalah penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik angkatan 1987. Tito menyelesaikan pendidikan di University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih S-1 dalam bidang Ilmu Kepolisian dan mendapatkan Bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan terbaik PTIK. Tito Karnavian juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies, dan mengikuti pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, tahun 2008 sebagai kandidat PhD dalam bidang Strategic Studies. Pada Maret 2013, ia menyelesaikan studinya dengan nilai excellent.

Karier dan Prestasi :
1. Penangkapan Tommy Soeharto
Karier Tito dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin. Berkat sukses menangkap Tommy, Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
2.Densus 88
Tahun 2004, ketika Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya dibentuk untuk membongkar jaringan terorisme di Indonesia, Tito yang saat itu menjabat Ajun Komisaris Besar (AKBP) memimpin tim yang terdiri dari 75 personel. Unit antiteror ini dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya baru (waktu itu) Irjen Pol Firman Gani.
3.Penangkapan Azahari Husin
Tito juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Antiteror, yang melumpuhkan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia turut mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kombes Pol.
4.Konflik Poso
Densus 88 Antiteror juga berhasil menangkap puluhan tersangka yang masuk dalam DPO di Kecamatan Poso Kota, 2 Januari 2007. Tito dan sejumlah perwira Polri lainnya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di balik konflik tersebut.
5.Penangkapan Noordin Mohammad Top
Tito termasuk perwira yang bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top tahun 2009.
6.Kapolda Papua
Berhasil menekan gerakan OPM dengan pendekatan dan ketegasannya. Menjadikan POLRI lebih humanis dan dihargai di Papua.
7.Kapolda Metro Jaya
- Menyelesaikan Teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan - Penertiban kawasan prostitusi Kalijodo
- Penertiban perumahan bantaran sungai Kampung Pulo
- Menyelesaikan drama pembunuhan seorang perempuan 27 tahun bernama Wayan Mirna melalui zat sianida dikedai kopi pusat perbelanjaan Jakarta Pusat, yang dimana Polda Metro sampai bekerjasama dengan Polisi Federal Australia.
- Menjaga keutuhan keamanan dan keutuhan negara demo penistaan agama, menjaga presiden dari rencana makar oleh koalisi konglomerat hitam,koruptor dan mafia dg berlindung dibalik agama.

Lama negeri majemuk ini tertidur, tidak memiliki tokoh yang cinta tanah air dan seorang berjiwa besar. Membaca karakter, rekam jejak dan pengabdian selama ini tidak salah Jokowi mengangkat Jendral Tito Karnavian sebagai kapolri, kemampuannya berdiplomasi, berbicara beberapa bahasa, strategi dan rasa cinta tanah air yang besar saya seperti mendapat pengganti Jendral Hoegeng kembali, kapolri yg anti korupsi dan berani jujur, tidak salah beliau dipilih melompati beberapa angkatan. Baru kali ini seperti mendapat harapan kembali atas penegakkan hukum, kepastian hukum di negeri ini.

Bagaimana ia memipin pasukannya menegakkan hukum di negeri ini
Bagaimana ia menundukkan semua serangan dan rongrongan terhadap negara
Bagaimana ia mengalahkan radikalis, preman, mafia dan koruptor di negara ini

Bagaimana ia menulis kisah hidupnya sebagai jendral yang setia pada negara dan bangsanya

Harapan besar bagi bangsa ini untuk bisa tampil kembali, bangkit menjadi negara dihormati seperti dulu. Semoga orang - orang seperti Jendral Tito Karnavian diberikan kekuatan untuk tetap dapat menjaga negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kahiyang (Oleh : Abad Badruzaman)

Senang sekali kemarin bisa mengikuti seluruh prosesi pernikahan Kahiyang-Bobby. Yang datang ribuan. Rame, semarak, tapi tetap khidmat dan sy...